ANNUAL CONCERT – AGUSTUS 2007
Acara Konser tahunan Duta Nada Music School diadakan pada tanggal 5 Agustus 2007. Partisipasi yang mengikuti konser kali ini lebih banyak dari tahun lalu, yaitu sekitar 95 murid.
Untuk mengantisipasi lancarnya jalannya Konser Musik, Konser dibagi menjadi 2 sesi, dan tiap sesi mempunyai durasi selama 1.5 jam. Pengalaman pada tahun lalu kami melihat bahwa murid (terutama yang masih cukup kecil) tidak akan bisa duduk lebih dari 1.5 jam. Maka itu, kami sangat hati2 dalam menentukan lamanya acara konser.
Konser kali ini menampilkan Ensemble Violin dan Gitar. Selain itu juga menampilkan permainan Solo dari kedua instrument tsb. Beberapa murid yang telah belajar cukup lama, terlihat dapat memainkan lagu yang lebih kompleks dengan sentuhan musikalitas yang lebih mendalam.
Sasaran dari Konser tahunan adalah untuk memberikan PENGALAMAN PERFORMANCE bagi semua MURID. Duta Nada tidak memilah milah murid mana yang harus mengikuti konser atau tidak, karena kami percaya semua murid harus tampil setidaknya 1 tahun sekali di depan umum. Untuk konser tahunan, NILAI yang diambil adalah keberanian untuk TAMPIL didepan umum, bukannya Bagusnya permainan (no 2). Karena kami percaya bahwa tampil di depan umum adalah merupakan suatu PROSES belajar musik yang amat Penting.
Foto Konser dapat di download dengan me-klik Photo Concert 2007 yang terpajang di sebelah kanan Blog.
Saturday, August 18, 2007
Monday, August 06, 2007
GURU SEBAGAI ASSETS (KEKAYAAN) SEBUAH SEKOLAH MUSIK
Pernah mendengar kata kiasan “Guru Kencing Berdiri dan Murid Kencing Berlari” ? Saya ingat betul bahwa kata kiasan ini harus saya hafal sewaktu saya duduk di SD, yang artinya KUALITAS MURID akan ditentukan BAGAIMANA GURU MENGAJAR……
Saya sering melihat CALON MURID BARU dari SEKOLAH MUSIK lainnya dan sudah belajar beberapa TAHUN tetapi sewaktu di AUDISI, teknik PENJARIAN semuanya salah. Untuk bermain PIANO dengan bagus, jari harus BULAT, dan selain itu TEKNIK jari harus rapat untuk mendapatkan POWER TOUCH yang bagus apabila jari bergeser ke kanan atau ke kiri. Kesalahan yang sangat sederhana ini biasanya memberikan HASIL yang FATAL pada pendidikan musik kepada anak dikemudian hari………..
Saya sering melihat CALON MURID BARU dari SEKOLAH MUSIK lainnya dan sudah belajar beberapa TAHUN tetapi sewaktu di AUDISI, teknik PENJARIAN semuanya salah. Untuk bermain PIANO dengan bagus, jari harus BULAT, dan selain itu TEKNIK jari harus rapat untuk mendapatkan POWER TOUCH yang bagus apabila jari bergeser ke kanan atau ke kiri. Kesalahan yang sangat sederhana ini biasanya memberikan HASIL yang FATAL pada pendidikan musik kepada anak dikemudian hari………..
Dengan melihat pengalaman itu, Duta Nada Music School sangat yakin PENDIDIKAN KEPADA GURU amatlah PENTING. Guru merupakan ASSET (KEKAYAAN) dari sebuah Sekolah Musik dan harus terus dipelihara. Kemajuan Sekolah Musik akan sangat ditentukan oleh PARA GURU. Maka itu, pada tanggal 22 Juli 2007, Duta Nada mengadakan WORKSHOP untuk para GURU yang dipimpin oleh Bpk MARIO SANTOS MMUS.
Judul dari Workshop adalah "Being a technician vs an artist-A Guide for Young Pianists to achieve true meaning of artistry."
Workshop membahas point2 penting dibawah ini:
1. Perbandingan “PIANIST” sekarang dan dulu.
2. Pengertian kata "TEKNIK” yang sesungguhnya apa.
3. Cerita mengenai pengalaman saya selama di USA bagaimana.
4. Bagaimana “PRACTICE yang baik? PHYSICAL or more to PSYCHOLOGICAL?.
5. The difference between PIANIST and ARTIST.
6. Relationship between “PIANO TECHNIQUE” and “MUSIC MAKING”.
7. What great musicians feel about piano; why it's more difficult than any other instruments?
8. Things to consider when you “PERFORM”.
Workshop dilanjutkan dengan MASTER CLASS kepada GURU dan MURID (dengan seleksi). Dengan adanya Workshop ini, Duta Nada Music School percaya bahwa KUALITAS GURU akan terus dipertahankan dan KUALIFIKASI dapat terus ditingkatkan.
Nah, bagi mereka yang belum mengetahui Bpk Mario Santoso, berikut ini adalah Biography beliau:
Mario Santoso was born in Jakarta in 1982. He started piano lessons at the age of five with Mrs. Susiana Aditjhan, continuing to study with Mrs. Iravati M. Sudiarso at Yayasan Pndidikan Musik Music School. Graduated in 1999 with the highest score and was awarded The YPM Artist Award, Mario continued his piano study with Mr. Soetarno Soetikno for seven months before he was awarded a full music scholarship to study at Abilene Christian University with Dr. Gustavo Tolosa. In 2001 he gave his first official solo concert debut in America. Since then Mario has been active giving recitals both in America and Indonesia. Graduating in 2004 with cum laude, he has been invited on a number of occasions to give master clases in Vienna Music School, Yayasan Bina Musik, Gitanada School of Music, Universitas Kristen Satya Wacana, and Universitas Pelita Harapan. Continuing his music study, in 2004 Mario was awarded a dean scholarship to pursue his Master of Music degree at Indiana University in Bloomington and graduated in 2006 under internationally recognized pianists Jean-Louis Haguenauer and Arnaldo Cohen.
Mario won his first major piano competition in 2002, in which he played Schumann Piano Concerto with the Abilene Collegiate-Philharmonic Orchestra under Maestro Peter Isaacson at the Paramount Theater. Mario’s early triumphs as top prize-winner in San Antonio National Piano Competition for young artists was a mere prelude to an eminent career highlighted by acclaimed recitals and concerto performances in national premiere concert halls, such as Gedung Kesenian Jakarta and Erasmus Huis.
Mario has performed with the Abilene Collegiate Orchestra, the Abilene Symphonic Band, and Abilene Philharmonic Orchestra, with such conductors as Peter Isaacson, Shinik Ham, and Gary Lewis. He also attended a number of great conductor’s rehearsals and concerts including those by Maestro Emil de Cou, Juan Castillo, and Carlos Kalmar. During his time at Indiana, he also studied choral conducting with Dr. Jan Harrington and William Gray.
Besides all those activities, Mario has also been invited as jury in piano competitions. Mario actively performed in master classes with orld renowed pianists such as Andre Watts, Nelita True, Aldo Mancinelli, Susan Starr, Reynaldo Reyes, Mark Puckett, Anton Nel, and Hans Jorg Koch. Last November of 2006, Mario made his Indonesian conducting debut with Lippo Karawaci Community and Choir Orchestra (LK-CCO) leading the orchestra in presenting the Mozart Piano Concerto K. 467 and excerpts from the opera Magic Flute.
Since 2005 Mario has devoted more time to conducting. In 2004 he conducted the Abilene Christian University Symphonic Band and Its Acapella Chorus. In 2006, he conducted one of the Indiana University Morning Ensembles. Graduated from Indiana University in 2006, Mario started his career in Indonesia as the head of Music Department at Universitas Pelita Harapan.
Subscribe to:
Posts (Atom)