Tuesday, June 12, 2007

BERHENTI LES MUSIK ? PERTIMBANGKAN SECARA BIJAKSANA . . .

Tentunya anak kita pernah berkata “BOSAN” dengan belajar musik ? Adalah suatu hal yg wajar apabila anak berkata demikian karena belajar musik adalah suatu PROSES dan dalam proses tsb pengulangan (repetition) memainkan lagu harus dilakukan untuk mencapai hasil yang maksimal. Perkataan “Bosan” tersebut saya lontarkan kembali kepada beberapa guru musik yang telah mencapai Grade 8. Hampir semuanya menjawab “YA” bahwa mereka pernah berkali-kali merasa “BOSAN” dan pada waktu itu mereka minta orang tuanya untuk berhenti belajar! Saya sempat penasaran dengan jawaban ini karena kalau mereka pernah berkali-kali merasa bosan, harusnya mereka sudah tidak menjadi guru musik.


Rasa penasaran saya menjadi ingin tahu (curiosity), bagaimana mungkin seseorang yang telah belajar musik dari kecil dapat mengalami hal seperti ini ? Saya ingin gali informasi lagi, apa yang menyebabkan mereka bisa berhasil melanjutkan pendidikan musiknya dan bagaimana pengalaman yang mereka dapat ? Ternyata, setelah saya menyelidikinya lebih lanjut, peranan ORANG TUA adalah faktor yang paling PENTING. Hampir semua guru musik mengatakan pada saya apabila Orang Tua mereka tidak tetap memotivasi dan menasehatinya, sudah sejak dahulu mereka berhenti dan tidak akan mempunyai kualifikasi yang dapat dibanggakan seperti sekarang ini. Dalam hati, mereka sangat berterimakasih dan bersyukur pada orang tuanya yang telah gigih mempertahankan konsistensi belajar musiknya hingga kini. Dari beberapa kasus yang saya pantau, apabila seseorang sudah mencapai grade 6, biasanya mereka akan terus konsisten melanjutkan pendidikannya ke grade 8 dan seterusnya bahkan ke Diploma. Hal ini disebabkan karena tidak hanya kemampuan mencerna musik yg lebih bagus, tetapi apresiasi musik juga telah matang. Apabila hal ini benar, saya sangat menyarankan semua Orang Tua untuk tetap memperhatikan anak2 Nya sebelum mencapai grade 6, terutama dalam memotivasi mereka untuk belajar. Harus di-ingat, kontinuitas belajar merupakan investasi yang berharga untuk putra/putri di kemudian hari Selain itu, banyak hal yg positif bagi mereka yang telah mencapai grade 8 yg sudah dapat dibuktikan. Beberapa dari mereka masih kuliah, dan dapat mengajar musik dengan penghasilan yang lebih tinggi dari lulusan S1 (Sarjana) yang baru lulus, meskipun mereka tidak bekerja full time! Ini benar2 fenomena yang luar biasa. Bekerja dengan waktu yang flexible, senang dengan pekerjaan mereka, mempunyai misi yang mulia plus income yang memadai. Dari sini, saya menarik kesimpulan bahwa pendidikan musik memberikan putra/putrid suatu competitive advantage (keunggulan kompetitif) sebagai berik

- Emotional Intelligence.
- Keseimbangan antara Otak Kanan dan Kiri
- Melatih mata, pikiran serta tangan dan jari (dengan membaca not balok).
- Sebagai pengungkapan ekspresi diri
- Sarana bergaul dengan teman.
- Menaikan Self Confidence (Percaya Diri).
- Merupakan Investasi yang Luar Biasa menjelang mereka dewasa – dapat menemukan lapangan kerja dengan lebih mudah

Jadi tunggu apa lagi ? Jangan sampai pendidikan musik Putra/Putri Anda berhenti di tengah jalan. Berikut ini KIAT2 nya:


- Membaca secara teliti communication book yang diberikan oleh guru.
- Lihat pekerjaan rumah (homework) yg harus dilatih
- Cek dan telaah kembali apakah anak telah mengikuti latihan yang disarankan.
- Latihan musik tidak perlu lama. Tiap hari hanya butuh waktu 10-15 menit.
- Bekerja sama dengan Sekolah Musik dengan komunikasi dan memberikan feedback.
- Tiap tahun mengikuti ujian.
- Tiap tahun mengikuti konser yang diadakan.

Apabila Anda mengikuti Advis diatas, saya percaya pendidikan musik putra/putrid Anda tidak akan berhenti di tengah jalan.